Sabtu, 04 Mei 2013

Topologi bus

Topologi bus banyak digunakan di awal penggunaan jaringan komputer dan bisa dikatakan sebagai topologi yang paling sederhana apabila dibandingkan dengan topologi lainnya.
Pada topologi bus, komputer dalam jaringan dihubungkan antara satu dengan lainnya dengan membentuk seperti barisan melalui satu single kabel (lihat gambar).
Gambar Topologi Bus

Dalam hal pengiriman data, dalam satu saat hanya satu komputer yang diperbolehkan mengirimkan data yang berupa sinyal elektronik ke semua komputer dalam jaringan tersebut dan hanya akan diterima oleh komputer yang dituju.
Suatu komputer dapat mengirimkan data ke komputer lainnya dengan syarat jaringan bus mesti terbebas dari sinyal-sinyal yang sedang aktif di jaringan. Permasalahannya, sinyal yang dikirimkan oleh satu komputer akan bergerak ke seluruh jaringan mulai dari ujung satu sampai dengan ujung lainnya dan kemudian akan berbalik arah kembali menuju ujung awal dan demikian terjadi secara terus menerus (bouncing) tanpa bisa di interrupt atau dihentikan (walaupun data yang dikirimkan sudah sampai ke komputer tujuan). Sehingga berdampak pada komputer lainnya akan menjadi terhambat untuk bisa mengirim data.
Untuk mencegah sinyal terus menerus aktif diperlukan adanya terminator, di mana ujung dari kabel yang menghubungkan komputer-komputer tersebut harus di-terminate untuk menghentikan sinyal dari bouncing (berbalik) dan menyerap (absorb) sinyal bebas sehingga membersihkan kabel tersebut dari sinyal-sinyal bebas sehingga komputer lain bisa mengirim data.
Karena hanya satu komputer saja yang dapat mengirimkan data dalam satu saat maka banyaknya komputer akan sangat berpengaruh dalam unjuk kerja jaringan komputer, karena semakin banyak jumlah komputer maka akan semakin banyak pula komputer yang akan menunggu giliran untuk bisa mengirim data. Sehingga berdampak pada unjuk kerja jaringan komputer yang akan menjadi lambat.
Selain itu, dalam topologi bus ada satu kelemahan yang sangat menganggu kerja dari semua komputer yaitu jika terjadi masalah dengan kabel dalam satu komputer (ingat topologi bus menggunakan satu kabel menghubungkan komputer) misalnya kabel putus maka semua jaringan komputer akan terganggu dan tidak bisa berkomunikasi antar satu dengan lainnya atau istilahnya 'down'. Begitu pula jika salah satu ujung tidak diterminasi, sinyal akan berbalik (bounce) dan seluruh jaringan akan terpengaruh meskipun masing-masing komputer masih dapat berdiri sendiri (stand alone) tetapi tidak dapat berkomunikasi satu sama lain.
Karakteristik Topologi Bus 
  1. Merupakan satu kabel yang kedua ujungnya di tutup dan sepanjang kabel terdapat node-node
  2. Paling Sederhana dalam Instalasi'
  3. Signal melewati dua arah denagan satu kabel memungkinkan terjadi Collision (Tabrakan data atau tercampurnya data).
  4. Permasalahan terbesar jika terjadi putus tau longgar pada salah satu konektor maka seluruh jaringan akan berhenti/terganggu
  5. Topologi Bus adalah jalur transmisi si mana signal di terima dan dikirim pada setiap alat/device yang tersambung pada satu garis lurus (kabel). signal hanya akan di tangkap oleh alat yang di tuju, sedangkan   alat lain yang bukan tujuan akan mengabaikan signal terebut/ hanya di lewati signal.
Udah tau kan sekarang tentang Topologi Bus dan Karakteristiknya.. Sekarang giliran Kekurangan dan Kelebihannya.. Mari kita simak.

Kelebihan Topologi Bus
  1. Hemat kabel , pastinya kan hanya mengunakan 1 kabel tunggal.
  2. Layout kabel sederhana, karena hanya sejalur saja. Artinya lurus tinggal  kalo mau nambah atau megurangi workstation nga bingung mau di taruh di mana.
  3. Pengembangan jaringan atau penambahan workstation  baru dapat dilakukan dengan mudah tanpa menggangu workstation yang lain.
Kekurangan Topologi Bus
  1. Deteksi dan Isolasi kesalahan sangat kecil.
  2. Kepadatan lalulintas pada jalur utama.
  3. Kelemahan dari topologi ini adalah apabila terdapat gangguan di sepanjang kabel pusat maka keseluruhan jaringan akan mengalami ganguan.
  4. Di perlukan Repeater untuk jarak Jauh.

0 comments:

Posting Komentar